JAKARTA – PT Jasamarga Metropolitan Tollroad baru saja mempercantik tampilan ruas Tol Sedyatmo, akses utama dari dan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Jalan tol sepanjang g 14,30 kilometer yang pertama kali dioperasikan pada tahun 1987 silam tersebut sekarang tampil lebih panoramic dengan sejumlah peningkatan fasilitas penunjang kenyamanan berkendara.
“Jalan Tol Sedyatmo ini memiliki keistimewaan, yakni diterapkan dengan konstruksi Cakar Ayam sebagai pondasi jalan. Teknologi ini ditemukan oleh Prof. Dr. Ir. Soedijatmo yang kemudian namanya diabadikan sebagai nama jalan tol ini,” papar Marketing and Communication Department Head PT Jasamarga Metropolitan Tollroad, Panji Satriya, dilansir dari Tempo. “Jalan Tol Sedyatmo sebagai akses utama menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi penghubung empat ruas jalan tol.”
Keempat ruas yang dimaksud Panji adalah Ruas Tol Cawang-Tomang-Pluit, Cawang-Tanjung Priok-Pluit, Jalan Tol Lingkar Barat (JORR W1), dan Cengkareng-Batuceper-Kunciran (JORR II). Ia melanjutkan, keberadaan jalan tol ini sangat berperan dalam mempermudah masyarakat yang ingin menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan juga menggerakkan pertumbuhan kawasan di sekitar Jalan Tol Sedyatmo.
Sementara itu, peningkatan layanan di bidang transaksi yang telah dilakukan antara lain peningkatan kapasitas transaksi dengan penambahan oblique approach booth (OAB), penambahan 11 unit mobile reader untuk mempercepat waktu transaksi, serta implementasi dan pengembangan transaksi Single Lane Free Flow (SLFF). Perusahaan juga mengintegrasikan tarif tol dengan ruas yang dikelola oleh BUJT lain. Selanjutnya, peningkatan kapasitas transaksi terdiri dari 8 Gerbang Tol dengan gardu operasi sebanyak 63 gardu yang terdiri dari 26 Gardu Tol Otomatis (GTO), single dan 37 GTO Multi.
Pada bidang layanan lalu lintas, peningkatan dilakukan dengan kegiatan penertiban kendaraan Overload Over Dimensi (ODOL), penambahan Dynamic Message Sign (DMS) pada akses Pluit dan PIK. Ada pula pemasangan 1 speed camera dan 71 CCTV, dan pemeliharaan sarana keselamatan lalu lintas dengan jumlah kendaraan operasional sebanyak 10 armada.
Sementara dalam hal layanan konstruksi, dilakukan pekerjaan pemeliharaan periodik (scrapping, filling, dan overlay), pemeliharaan penerangan jalan umum (PJU), pekerjaan beautifikasi dan penataan lanskap di wilayah Simpang Susun Penjaringan, pekerjaan pemeliharaan rambu, median concrete barrier (MCB) guardrail, reflector dan pengaman jalan tol, serta pekerjaan pembuatan tanggul dan saluran.