JAKARTA/BEIJING – Frekuensi penerbangan dari China menuju Indonesia, terutama Jakarta, meningkat menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali pada pekan ini. Menurut data Badan Penerbangan Sipil China (CAAC), setidaknya ada delapan jalur penerbangan baru dari beberapa kota di Negeri Tirai Bambu tujuan Jakarta atau sebaliknya.

Pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Sumber : www.republika.co.id)
Seperti dilansir dari Antara, rute tersebut adalah Jakarta-Beijing PP setiap hari Senin dan Jakarta-Chengdu PP setiap Jumat yang dioperasikan Air China, Jakarta-Guangzhou PP oleh China Southern Airlines yang beroperasi setiap Senin, Kamis, dan Jumat, serta rute Jakarta-Xiamen PP yang dilayani setiap hari Senin dan Sabtu oleh maskapai Xiamen Airlines.
Jalur-jalur tersebut menambah rute yang telah beroperasi sebelumnya, seperti Shenzhen-Jakarta PP setiap Selasa oleh China Southern, Fuzhou-Jakarta PP setiap Kamis oleh Xiamen Air, Jakarta-Kunming PP setiap Jumat oleh Citilink, Jakarta-Wuhan PP setiap Senin oleh Lion Air, Jakarta-Guangzhou PP setiap Selasa, Rabu, Jumat, dan Senin oleh Garuda Indonesia, dan Jakarta-Guangzhou PP setiap Senin, Rabu, dan Kamis oleh Lion Air.
Sejumlah delegasi asing peserta KTT G20 di Bali dilaporkan sudah membawa pesawat mereka ke Bandara Internasional Banyuwangi, yang memang ditunjuk sebagai bandara tamu peserta konferensi tersebut. Sejauh ini, setidaknya ada enam pesawat jet asal China yang landing dan parkir di apron Bandara Internasional Banyuwangi. Pihak Angkasa Pura II sendiri telah menyiapkan tujuh area parkir untuk para tamu delegasi KTT G20.
“Sekarang ada satu pesawat dari China, nanti rencananya ada lima lagi dari China yang datang ke sini,” ujar Kepala Subsatgasud Bandara Internasional Banyuwangi, Kolonel (Pnb) Wisnu Aji Prabowo, dikutip dari Berita Jatim. “Ini menjadi perhatian kami karena Bandara Banyuwangi menjadi salah satu spot pendukung jika ada perkembangan relokasi penerbangan dari Bali.”
Menurut keterangan General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan, apron atau tempat parkir pesawat kepala negara/delegasi KTT G20 akan disebar ke sejumlah bandara pendukung karena keterbatasan kapasitas apron di bandara Bali. Ia menyampaikan, kapasitas apron di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali terbatas dan hanya bisa menampung maksimum 62 pesawat.