Jakarta – Pemberangkatan jemaah umrah Indonesia lagi-lagi ditunda sampai tahun 2022. Penundaan keberangkatan ibadah umrah ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona varian Omicron di sejumlah negara. Pemerintah RI juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan perjalanan ke luar negeri.

Pemerintah kembali menunda keberangkatan jemaah umrah hingga 2022 karena kasus covid-19 varian Omicron terdeteksi di Indonesia – www.cnnindonesia.com
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief mengungkapkan bahwa keputusan tersebut diambil usai pihaknya mengadakan rapat dengan Asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). “Kami tentu mengutamakan aspek perlindungan jamaah di tengah pandemi COVID-19, terlebih setelah adanya varian baru Omicron. Untuk itu, keberangkatan jemaah umrah kembali ditunda hingga awal tahun 2022, kita berharap kondisi segera membaik,” jelas Hilman, seperti dilansir Jawapos.
Lebih lanjut Hilman menjelaskan bahwa secara umum asosiasi PPIU mendukung imbauan pemerintah untuk menunda keberangkatan ke luar negeri. Ia mengaku bahwa sebenarnya ada kekecewaan dan kesedihan, sebab rencana keberangkatan umrah sudah lama tertunda. Akan tetapi, semua pihak memahami kondisi pandemi yang belum usai, terlebih karena munculnya varian baru. “Ada harapan agar tetap ada pemberangkatan, meski jumlahnya diperkecil. Secara umum asosiasi PPIU memahami dan menaati imbauan untuk tidak ke luar negeri,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Utama PT Garuda Indonesia Persero, Irfan Setiaputra. Pihak maskapai Garuda Indonesia terpaksa menunda penerbangan jamaah umroh. Padahal Garuda telah mempersiapkan keberangkatan untuk pekan ini. “Kita putuskan untuk tidak terbang dulu. Rencananya, awalnya (diterbangkan) terbang di 23 Desember, tapi sesuai diskusi dengan Kementerian Agama sebaiknya kita tunda,” kata Irfan.
Bukan hanya karena Omicron, Garuda juga mempertimbangkan persoalan mekanisme karantina Covid-19 yang diberlakukan oleh pemerintah. Masyarakat yang habis melakukan penerbangan dari luar negeri perlu menjalani isolasi selama 10 hari.
Oleh sebab itu, Irfan memastikan baru akan membuka layanan penerbangan umrah saat telah ada keputusan lebih lanjut dari pemerintah terkait kebijakan pencegahan penyebaran Omicron. “Kita dari tahun lalu sudah siap (penerbangan umrah), karena kita tahu persis, begitu umrah dibuka, persyaratan bisa dipenuhi travel agent maupun para jemaah, bisa saja akan langsung berpergian,” bebernya.