Jakarta – Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soekarno-Hatta melaporkan bahwa penumpang jemaah umrah terus mengalami peningkatan tiap minggunya sejak awal tahun 2023. Oleh sebab itu, Kantor Imigrasi Bandara Soetta berupaya untuk meningkatkan layanan keimigrasian terhadap masyarakat yang hendak berangkat ke Tanah Suci di bulan Ramadan.
“Sejak awal 2023, jumlah jemaah yang berangkat umrah sudah mulai naik dengan rata-rata kenaikan 2 persen sampai 15 persen setiap minggunya,” kata Kepala Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Muhammad Tito Andrianto pada Kamis (8/3), seperti dilansir dari Kompas.
Lebih lanjut ia menuturkan, peningkatan jumlah jemaah umrah lewat Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta tersebut tentu masih berpotensi terjadi pada minggu-minggu yang akan datang. Bahkan, Tito memperkirakan kenaikan keberangkatan jemaah umrah mencapai 15-20 persen di bulan Ramadan.
“Mengindikasikan kenaikan masih akan terjadi pada minggu-minggu ke depan hingga waktu Lebaran tiba. Hal ini mengingat masyarakat kita sudah menunggu-nunggu momen Ramadhan hingga Lebaran di Tanah Suci (Mekkah-Madinah) tahun ini,” beber Tito.
Peningkatan jumlah jamaah umroh tersebut juga didorong oleh kemudahan dalam memperoleh paspor untuk tujuan umrah. Kemudahan paspor umrah ini bisa diakses setelah Dirjen Imigrasi menegaskan bahwa calon jemaah tak perlu lagi melengkapi surat rekomendasi Kementerian Agama.
Berdasar data perlintasan Tempat Pemeriksaan Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, peningkatan jemaah umrah ini terjadi sejak tanggal 26 Februari sampai 4 Maret 2023. Selama periode itu, tercatat ada 25.104 jemaah umrah yang berangkat ke Tanah Suci. Jumlah tersebut meningkat dibanding pada pekan sebelumnya yaitu 19-25 Februari 2023 dengan jumlah sebanyak 24.457 orang yang melintas berangkat. Tito menuturkan, dari data itu sudah terlihat kenaikan pada akhir bulan lalu.
“TPI Soekarno-Hatta juga telah bersiap untuk menghadapi arus umrah, mudik, dan liburan pada bulan Ramadhan dan lebaran 1 Syawal 1444 H yang juga diprediksi akan meningkat jumlahnya dibanding tahun lalu,” beber Tito.
Salah satu kesiapan yang dilakukan adalah menyediakan autogate yang dapat meringkas waktu pemeriksaan keimigrasian. Lewat teknologi terkini, para calon jemaah dapat menggunakan fasilitas itu hanya dalam waktu beberapa menit, sehingga mempersingkat antrean atau waktu tunggu.
“Kita hadirkan sistem autogate di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta dalam rangka peningkatan pelayanan, lalu kami juga telah melakukan sinergitas dengan berbagai stakeholder di bandara demi melancarkan proses penerbangan umrah di bulan ramadan nanti,” tandasnya.