JAKARTA – Maskapai asal India, Indigo Airlines, dikabarkan tertarik untuk membuka penerbangan rute New Delhi-Jakarta PP, tetapi belum diketahui kapan akan terealisasi. Selain maskapai asal Negeri Sungai Gangga tersebut, sejumlah maskapai asal China dan Malaysia juga dilaporkan berencana mengoperasikan rute penerbangan ke Indonesia.
“Kami sudah berkomunikasi dengan Indigo Airlines terkait rencana pembukaan tersebut dan Insya Allah dapat beroperasi pada tahun 2023 ini,” ujar Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, dikutip dari Kompas. “Indigo Airlines adalah maskapai full service, bukan low cost carrier (LCC) atau maskapai penerbangan bertarif rendah.”
Pihak PT Angkasa Pura II sendiri memastikan mereka tidak kekurangan slot penerbangan untuk maskapai. Di Bandara Internasional Soekarno-Hatta misalnya, terdapat 1.300 slot penerbangan, tetapi yang baru terisi sekitar 900 slot. “Ada juga beberapa maskapai baru dari China, dan ada satu maskapai di segmen low cost carrier dari Malaysia, sebentar lagi pasti hadir,” sambung Awaluddin.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, beberapa waktu yang lalu mengatakan akan ada percepatan rencana pembukaan penerbangan langsung (direct flight) antara Indonesia dan India, yang diharapkan dapat menambah datangnya turis serta memudahkan kunjungan ke acara G20. Turis asal India juga tergolong sangat tinggi meski belum ada penerbangan langsung.
“Walaupun belum ada penerbangan langsung, tetapi kunjungan wisatawan India sudah mencapai lima besar,” papar Sandiaga. “Karena itu, kami menyepakati akan menyegerakan, akan mengakselerasi jadwal penerbangan langsung antara India dan Indonesia dan Indonesia ke India karena banyaknya delegasi yang akan melakukan kegiatan seiring dengan persiapan G20 di India.”
Dirinya mengaku mendapatkan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo agar pembukaan direct flight Indonesia-India bisa dipercepat. Sandiaga sendiri berharap hal tersebut dapat terwujud lebih cepat dari target awal, yakni pada Juni 2023 mendatang. “Kami mendapatkan konfirmasi tersebut pada pertengahan tahun, tetapi ada permintaan dan instruksi langsung dari Presiden untuk dipercepat,” sambung dia.