JAKARTA/MALANG – Melihat antusiasme masyarakat saat mudik Lebaran 2022, sejumlah maskapai pun menambah frekuensi penerbangan mereka untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, termasuk Citilink. Maskapai dengan warna kebesaran putih-hijau itu total menyiapkan 164 penerbangan tambahan ke berbagai rute padat, salah satunya relasi Jakarta-Malang pergi pulang (PP).
“Kami sudah mendapatkan surat dari Citilink tentang permohonan extra flight menjelang angkutan Lebaran ini dan telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Perhubungan walau memang tidak setiap hari,” papar Kasi Keamanan Penerbangan dan Pelayanan Darurat UPT Bandara Abdul Rahman Saleh Malang, Purwo Cahyo Widhiatmoko. “Citilink menambah jadwal penerbangan satu kali dalam sehari. Jadi, total empat reguler dan satu kali tambahan.”
Sejauh ini, Bandara Abdul Rachman Saleh memiliki empat jadwal penerbangan reguler untuk tujuan Malang-Jakarta dan sebaliknya, yakni maskapai Garuda Indonesia satu kali, Citilink satu kali, dan Batik Air dua kali dalam sehari, yang menghubungkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. “Untuk reguler, penerbangan terjadwal itu satu hari empat kali, rutenya semua Malang-Cengkareng, tidak ada yang lain,” sambung Cahyo.
Sementara itu, VP Corporate Secretary & CSR Citilink, Diah Suryanti, membenarkan bahwa pihaknya memang menambah frekuensi penerbangan untuk musim mudik Lebaran tahun ini. Ada 164 penerbangan tambahan yang disiapkan pada peak season kali ini, dengan prioritas rute-rute dengan demand yang tinggi, seperti Jakarta menuju Denpasar, Yogyakarta, Solo, Labuan Bajo, Padang, Malang, hingga Bengkulu.
“Secara total selama periode peak season ini, kami telah menyediakan sebanyak 567.000 kursi dengan total sebanyak 3.214 penerbangan. Selain kesiapan tersebut, Citilink juga mengantisipasi untuk menambah penerbangan ekstra,” papar Diah, dikutip dari Bisnis. “Kami juga melakukan ramp check dari proses check-in sampai meninjau kesehatan pesawat. Semua dalam rangka untuk menjamin bahwa proses peak season berjalan lancar, kemudian menjaga keamanan dan kenyamanan layanan kami.”
Citilink sendiri sudah mencatat tren kenaikan jumlah penumpang sejak Maret tahun ini seiring kebijakan syarat pelonggaran perjalanan udara tanpa menunjukkan hasil tes PCR. Tren positif pergerakan penumpang tersebut diharapkan berlanjut pada periode Lebaran. “Harapannya di periode peak season ini, load factor bisa di atas 75 persen,” pungkas Diah.