Jakarta – Sebagai wujud kepedulian terhadap pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang pendidikan, PT Angkasa Pura (AP) II dan Lensa Da’wah mengadakan kegiatan Qualified Parenting Training. Acara tersebut diikuti oleh 50 orang yang terdiri dari Relawan Gurila, mitra binaan Rumah BUMN PT Angkasa Pura II, dan Komunitas Bandara Soekarno-Hatta.
Kegiatan Qualified Parenting Training diadakan di Auditorium Gedung 600 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten selama 2 hari pada Minggu (22/1) dan Senin (23/1). Pelatihan tersebut adalah bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT AP II melalui perannya di lingkungan operasional bandar udara.
SGM of Community Development Center PT Angkasa Pura II Amirzal menjelaskan, kegiatan Qualified Parenting Training ini menghadirkan instruktur profesional dengan tujuan memberi pelatihan untuk meningkatkan kecerdasan yang tinggi, baik kecerdasan intelligence, kecerdasan emosional, maupun kecerdasan spiritual.
“Komitmen Angkasa Pura II dalam mengimplementasikan program tersebut telah sejalan dengan arsitektur TJSL ISO 26.000 pilar pendidikan, yakni pendidikan berkualitas menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat,” tutur Amirzal, Minggu (22/1), seperti dikutip dari Tangerangonline.
“Pelatihan Qualified Parenting yang diselenggarakan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas SDM bagi Relawan Gurila, Mitra Binaan Rumah BUMN AP2 dan Komunitas Bandara tersebut,” imbuh Amirzal.
Lebih lanjut ia menjelaskan, disadari atau tidak, kondisi kejiwaan dan pikiran setiap orang, (termasuk karyawan) banyak dipengaruhi oleh kondisi keluarga. Semakin membahagiakan kondisi keluarga, maka akan berdampak pada semakin baik kinerja seseorang. “Begitu juga sebaliknya, jika semakin buruk kondisi keluarga, dapat berdampak pada buruknya kinerja individu dalam pekerjaan,” jelasnya.
Individu yang lahir dari keluarga yang memiliki penghayatan dan pengamalan hidup berdasarkan nilai-nilai (spiritual quotient), kepekaan rasa dan emosi yang terasah (emotional quotient), konsepsi diri dan lingkungan yang berasal dari intelektualitas yang dikembangkan secara tepat (intelligence quotient), serta kemampuan berinteraksi dan mengekspresikan diri secara benar dan cerdas dalam lingkungan (society & kinestetik quotient) merupakan ciri dari kecemerlangan karya dalam berkeluarga.
“Disiplin akan arah dan pola pendidikan serta pemahaman yang benar terhadap potensi yang dimiliki manusia, adalah jalan ke arah keberhasilan membangun keluarga yang sukses,” pungkas Amirzal.