Jakarta – Fasilitas hotel kapsul saat ini tak hanya dapat dinikmati oleh para pengguna jasa di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Pasalnya, Digital Airport Hotel membuka lagi hotel serupa berbentuk kapsul untuk satu orang di Terminal 2D Bandara Soetta.
Menurut Direktur Utama Digital Airport Hotel, Richard Josano, dibukanya tempat baru hotel kapsul di Bandara Soetta ini seiring dengan tingginya permintaan para wisatawan di Bandara Soetta untuk dapat menikmati hotel yang sangat sederhana tersebut. “Pertumbuhan (bisnis hotel kapsul) di Terminal 3 sangat bagus,” ungkap Richard di Terminal 2D Bandara Soetta, Kamis (27/2), seperti dilansir Kompas.
Adapun target pasar dari hotel kapsul individual itu adalah mereka para penumpang maskapai penerbangan yang kebetulan sedang transit dan menginap. Selain itu, salah satu target pelanggan dari hotel unik berukuran 2 x 1 meter itu juga para traveler. “Di bandara untuk para transit itu make up one of the biggest demografis untuk kita. Tapi juga untuk travellers yang bisa menggunakan hotel kita,” beber Richard.
Hotel kapsul di Terminal 2D yang konsep desainnya mirip kapsul para astronot ini mematok tarif yang beragam. Misalnya saja untuk menginap full day, 1 kamar dengan ukuran single bed 2 x 1 meter dikenai biaya atau rate Rp350 ribu, sedangkan untuk menginap 8 jam harga banderolnya Rp305 ribu. “Dan Rp280.000 untuk 6 jam, kami juga ada paket take a nap dari jam 11.00 WIB sampai jam 16.00 dengan Rp150.000 saja,” jelas Richard.
Setidaknya saat ini di Terminal 2D Bandara Soetta sudah ada 136 kamar dengan fasilitas pendukung berupa 9 shower dan 5 kloset untuk laki-laki dan 6 shower 6 kloset untuk perempuan. Sayangnya, meski permintaan hotel kapsul ini cukup tinggi, virus corona yang menyebar di sejumlah negara ternyata cukup berdampak pada bisnis hotel kapsul di Bandara Soetta.
Richard menuturkan bahwa penurunan pengunjung hotel kapsul besutannya mencapai 50%. “Kita ada hari-hari lumayan kena banget sampai 50 persen,” ungkap Richard. Dari merebaknya corona awal tahun 2020, perhitungan akumulasi penurunan jumlah pengunjung hotel kapsul rata-rata mencapai 30%.