Bandara Soekarno-Hatta Kembali Sediakan Fasilitas Fast Track untuk Jemaah Haji

JAKARTA – melalui Kementerian Agama kembali menyediakan fast track untuk jemaah haji pada tahun 2023 ini. Sebanyak 55.321 jemaah haji Indonesia pada tahun ini akan mendapatkan fast track di Internasional Soekarno-Hatta, sehingga dan mereka tidak perlu lagi diperiksa saat tiba di Saudi.

Bandara Soekarno-Hatta Kembali Sediakan Fasilitas Fast Track untuk Jemaah Haji

Layanan Fast Track untuk Jemaah Haji di Bandara Soekarno-Hatta (Sumber : kemenag.go.id)

“Jumlah jemaah haji yang akan dilayani oleh fasilitas fast track sebanyak 55.321 jemaah,” tutur Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief, seperti dilansir dari Kompas. “Dalam rangka meningkatkan layanan, pihak Arab Saudi meminta ruang tunggu fast track di Bandara Soekarno-Hatta yang lebih luas dan akses yang lebih mudah.”

Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama, Saiful Mujab, menambahkan bahwa pihak Arab Saudi meminta agar MoU Indonesia dan Arab Saudi bisa segera dilakukan untuk keberlanjutan layanan fast track. Dengan demikian, perencanaan fast track dapat dilakukan lebih awal. “Untuk lokasi fasilitas fast track, akan dilakukan pembahasan bersama dengan pihak otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Angkasa Pura II, pihak , AVSEC, dan maskapai ,” ujar Saiful.

Layanan ini diberikan setelah kedua negara melakukan rapat koordinasi membahas Mecca Route dan fast track. Pada tahun ini, fast track akan kembali dilaksanakan di Bandara Soekarno-Hatta bagi jemaah yang berasal dari DKI Jakarta, Banten, Lampung, dan sebagian Jawa Barat. Layanan fast track sendiri sudah diadakan sejak tahun 2018 lalu.

Sementara itu, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, bertolak ke Arab Saudi pada Jumat (10/3) kemarin untuk mengecek persiapan layanan jemaah haji 1444 H/2023 Masehi. Ikut mendampingi, Hilman Latief, dan Juru Bicara Kementerian Agama, Anna Hasbie. “Alhamdulillah, kami bersama Menag mendarat dini hari tadi waktu Saudi di Bandara Internasional King Abdul Aziz, ,” kata Anna.

“Menag Yaqut sangat memberi perhatian dalam penyiapan layanan bagi jemaah haji Indonesia. Pasalnya, ini merupakan penyelenggaraan ibadah haji dengan kuota normal yang pertama setelah dunia dilanda pandemi,” sambung Anna. “Tahun lalu memang ada penyelenggaraan ibadah haji, tetapi kuotanya tidak sampai 50%. Nah, tahun ini sudah kembali normal, kuotanya 100%, dan ini perlu perhatian serius setelah terakhir kali penyelenggaraan haji dengan kuota normal digelar pada 2019.”