Jakarta – Menanggapi kemungkinan pengalihan penerbangan sipil dari Bandara Halim Pendanakusuma menuju ke Bandara Soekarno Hatta, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya akan terus mengikuti arahan dari Kementrian Perhubungan.
Meski begitu, pernyataan Budi menyiratkan bahwa Bandara Soetta belum siap sepenuhnya jika harus menampung penerbangan dari Bandara Halim.
Budi menyatakan, Bandara Soekarno Hatta masih mengalami pengembangan dari sisi darat maupun udara, dan belum maksimal hingga saat ini.
“Makanya, kami juga tingkatkan dengan menambah runway ketiga. Dan itu butuh waktu, itu paling cepat satu tahun,” terangnya (11/4).
Seperti diketahui, Insiden tabrakan pesawat antara pesawat Batik Air dengan Pesawat milik Trans Nusa yang terjadi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur beberapa waktu lalu memunculkan pertanyaan di benak sejumlah pihak tentang kelayakan Bandara Halim sebagai bandara penerbangan sipil.
Mencuat pula dorongan dari anggota parlemen di Senayan untuk mengembalikan aktifitas penerbangan komersial terjadwal di Bandara Halim ke Bandara Soetta di Tangerang. Komisi V DPR pun mendesak agar Kementerian Perhubungan melakukan kajian selambat-lambatnya 6 bulan.
Menanggapi usulan tersebut, Menhub Ignasius Jonan mengatakan, pemindahan penerbangan sipil kembali ke Bandara Soekarno Hatta sebenarnya bisa saja dilakukan. Hanya saja, perlu penyesuaian agar perpindahan yang dilakukan tidak mengganggu aktifitas penerbangan yang sudah ada.