Jakarta – Pemerintah berencana untuk memangkas daftar bandara berstatus internasional di Indonesia. Langkah tersebut akan dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mendongkrak pariwisata domestik. Rencana ini kabarnya adalah arahan dari Presiden Joko Widodo serta telah melalui pembahasan dan disepakati dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Menteri BUMN, Erick Thohir (Sumber : bumn.go.id)
“Kemarin kita rapat mengenai industri pariwisata. Pak Presiden memimpin langsung di situ, kita Pak Menhub bukan saya lagi kebetulan kita operate airport. Di situ ada kesepakatan silakan Pak Menhub kita akan membuka international airport itu 14-15 saja. Tetapi bagaimana airport yang ada di daerah-daerah yang enggak masuk di 15 ini,” kata Menteri BUMN Erick Thohir, di Jakarta, Rabu (1/2), seperti dilansir dari Detik.
Perampingan jumlah bandara berstatus internasional ini tak terlepas dari rencana pemerintah yang ingin mendongkrak pariwisata nasional. Hal ini akan dilakukan lewat perbaikan konektivitas penerbangan domestik.
Erick menambahkan, pemerintah tak ingin pembukaan bandara secara masif justru mendorong masyarakat untuk berwisata ke luar negeri. Oleh sebab itu, pengurangan jumlah bandara berstatus internasional diharapkan bisa menurunkan perjalanan wisata masyarakat ke luar negeri.
“Tapi yang kita tidak mau kan membuka airport sebesar-besarnya lebih banyak orang Indonesia yang ke luar negeri daripada yang di dalam negeri. Padahal kalau kita lihat pariwisata itu 70% lokal 30% asing. Kenapa Pak Sandi (Menparekraf) juga sekarang mendorong percepatan pariwisata bisa mulai recover,” papar Erick.
Sebagai informasi, berdasarkan situs Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, diketahui bahwa saat ini Indonesia memiliki 32 bandara berstatus internasional. Di antaranya ada yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, TNI, Ditjen Hubda, hingga UPT Daerah/Pemda.
Adapun 32 bandara internasional di Indonesia meliputi Adi Sumarmo, Bali Baru, El Tari, Frans Kaisiepo, Halim Perdanakusuma, Hang Nadim, Husein Sastranegara, I Gusti Ngurah Rai, Internasional Adisutjipto Airport, Jenderal Ahmad Yani, Juanda, Juwata, Kertajati, Kualanamu, Lombok Praya, Minangkabau Internasional Airport, Mopah, Pattimura, Polonia, Raja Haji Fisabilillah, Sam Ratulangi, Selaparang, Sentani, Silangit, Soekarno-Hatta, Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Sultan Hasanuddin, Sultan Iskandar Muda, Sultan Mahmud Badaruddin II, Sultan Syarif Kasim II, Supadio, dan Syamsudin Noor.