Cengkareng – Angkasa Pura Sarana Digital (APSD) selaku anak usaha PT Angkasa Pura (AP) II sedang bersiap mengembangkan bandara pintar atau smart connected airport. Untuk mewujudkan hal tersebut, APSD mendorong beberapa inovasi produk dan jasa teknologi digital, seperti implementasi kios check-in mandiri, autogate biometric, dan mendukung pengembangan travelation.
“Smart airport adalah bandara yang menggunakan teknologi sebagai kunci, mengutamakan otomatisasi, beroperasi efisien, mengedepankan kolaborasi, dan mendapat hasil besar dengan hemat biaya operasional. Tentu dengan hadirnya smart connected airport dapat menjadi solusi, untuk itu APSD terus melakukan pengembangan dengan memulai implementasi end to end smart airport managed services,” kata Plt Direktur Utama APSD Ferdian Agustiana, Rabu (11/1), seperti dilansir dari Republika.
Tak hanya mendorong berbagai inovasi produk dan jasa teknologi digital, APSD juga akan melakukan eksploitasi produk dan jasa utama perusahaan dan mengeksplorasi produk dan jasa baru, seperti pengembangan airport big data analytics, internet of things (IoT) integration, data center, serta berbagi produk dan jasa inovatif lainnya.
“Dalam mendukung terwujudnya smart connected airport di Indonesia, APSD harus menjadi world class smart airport solutions dengan mengembangkan kinerja perusahaan dengan kemampuan kelas dunia,” imbuh Ferdian.
Tahun 2023 ini, APSD akan turut mendukung percepatan transformasi pelayanan, bisnis, dan operasi Bandara Internasional Soekarno-Hatta. APSD akan menyusun program yang mempunyai fokus pada peningkatan inisiatif implementasi teknologi digital dalam melakukan inovasi proses pelayanan kepada pengguna jasa, sehingga bisa meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses di bandara.
“APSD juga akan menyiapkan penguatan kompetensi Artificial Intelligence dan Machine learning yang handal untuk mendukung program tersebut. Dalam mendukung pengembangan usaha dan strategi pertumbuhan, APSD juga akan terus melakukan pengembangan pasar di luar kawasan bandara dan mulai menjajaki strategi inorganic growth,” terang Ferdian.
Sepanjang tahun 2022 lalu, APSD telah menggencarkan layanan digitalisasi di bandara. Misalnya saja meluncurkan Switch, layanan internet di kawasan bandara, inovasi Virtual Reality Tourism Activity Center (VR TAC).
Kemudian, meluncurkan platform Bus Management System (BMS) untuk digunakan oleh operator bus di Bandara Soetta, guna pengelolaan bus yang lebih modern. “Ke depan kami akan terus mengoptimalisasi proses-proses transformasi digital bandara,” tutup Ferdian.