Bandarasoekarnohatta.com – PT Angkasa Pura ll (AP II) membutuhkan dana investasi sekitar Rp 30 triliun untuk melakukan pengembangan beberapa bandara lima tahun ke depan. Alokasi untuk pengembangan Bandara Soekarno Hatta menempati posisi terbesar, yakni sekitar 85% dari total kebutuhan dana tersebut.
“Soekarno-Hatta 85%, sisanya 15% untuk Bandung, Pontianak, Padang, Palembang, Pangkal Pinang, Pekanbaru, Kualanamu, Aceh,” papar Andra Y Agussalam, Direktur Keuangan Angkasa Pura ll, Minggu (5/6).
Andra menyebutkan, kebutuhan dana tersebut mencakup pembangunan terminal (± Rp 5 triliun); jaringan listrik, air dan jalan (± Rp 2 triliun); East cross (± Rp 2 triliun); konstruksi runway 3 (± Rp 2 triliun); cargo village dan masih banyak lagi.
“Total investasi 5 tahun ke depan sekitar demikian (Rp 30 triliun),” terang Andra.
Berbagai skema pembiayaan pun mulai ditempuh oleh perseroan, mulai dari penerbitan surat utang obligasi senilai maksimal Rp 2 Triliun hingga mengajukan pinjaman dari sejumlah bank BUMN, seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Obligasi yang diterbitkan perseroan terbagi dalam 3 seri, yakni seri A bertenor 5 tahun dengan bunga kupon 8,5-8,75%, seri B bertenor 7 tahun dengan bunga kupon 8,75-9%, serta seri C bertenor 10 tahun dengan bunga kupon 9-9,25%.