Jakarta – PT Angkasa Pura II (Persero) berencana untuk mengembangkan bisnis hotel di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang dan Bandara Kualanamu Medan. Sampai saat ini, AP II sendiri mempunyai 3 hotel di kawasan Bandara Soetta dan 1 hotel di Bandara Kualanamu.
“Fokus pembangunan hotel saat ini masih di kedua bandara tersebut. Di samping itu, tengah dibangun 1 hotel di Terminal 3 Area Domestik dan ke depannya direncanakan pembangunan 1 hotel di Bandara Kualanamu,” kata President Director AP II Muhammad Awaluddin, Jumat (25/2), seperti dilansir Tangerangdaily.
Awaluddin menambahkan, Bandara Soekarno-Hatta dan Kualanamu merupakan dua bandar udara dengan lalu lintas atau trafik penerbangan yang lebih tinggi dari bandara-bandara AP II lainnya. Di kedua bandara tersebut juga ada sejumlah penerbangan lanjutan (connecting flight). “Permintaan untuk hotel cukup tinggi di kedua bandara ini,” imbuh Awaluddin.
Pembangunan hotel di Bandara Soekarno-Hatta pun bertujuan meningkatkan daya saing bandara tersebut dengan bandara-bandara kelas dunia lainnya. Bandara Soekarno-Hatta sekarang ini telah ditunjang berbagai fasilitas, seperti skytrain, stasiun kereta bandara, heliport, hotel bintang 4, lalu hotel kapsul dan berbagai fasilitas lounge. “Saat ini juga tengah dibangun 1 hotel di Terminal 3 Area Domestik,” tuturnya.
Adapun untuk proyek pembangunan hotel di Bandara Soekarno-Hatta dan Kualanamu, Angkasa Pura II akan menggaet PT Hotel Indonesia Natour (HIN). AP II dan HIN telah menandatangani kesepakatan atau MoU tentang Rencana Kerja Sama Penyediaan Jasa Operator Hotel pada Kamis (24/2) lalu.
“Rencana kerja sama AP II dan HIN yang merupakan anggota dari InJourney Holding ini guna mendukung terwujudnya Indonesian Hospitality di sektor pariwisata dari hulu hingga hilir, di mana traveler atau wisatawan akan merasakan layanan dan fasilitas dengan konten lokal berlandaskan Indonesian Hospitality mulai dari bandara, hotel, destinasi wisata dan lokasi lainnya,” ungkap Awaluddin.
Awaluddin juga optimis bahwa Indonesia Hospitality akan jadi nilai penting yang bisa membangkitkan pariwisata Indonesia yang terdampak oleh pandemi. “Nantinya, kerja sama diharapkan dapat membuat AP II selaku pengelola bandara fokus memberikan Indonesian Hospitality di terminal penumpang pesawat, sementara hotel AP II yang dikelola Hotel Indonesia Group juga dapat memberikan Indonesian Hospitality dengan baik,” tandasnya.