Cengkareng – PT Angkasa Pura (AP) II optimis dapat memenuhi target untuk melayani hingga 60 juta penumpang pada akhir tahun 2022. Terlebih karena saat ini tingkat pemulihan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten disebut telah mencapai angka 81 persen. Sedangkan bila melihat dengan 19 bandara lain yang dikelola AP II, tingkat pemulihannya sekitar 69-70 persen.

Muhammad Awaluddin, Direktur Utama PT Angkasa Pura II – www.medcom.id
“Optomistis ini harus didukung dengan kehati-hatian yang memang agak sedikit konservatif,” jelas Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin, seperti dilansir dari Republika. Ia juga meyakini bahwa kebutuhan transportasi udara telah menjadi kebutuhan utama masyarakat, mulai dari pariwisata, kegiatan usaha, bisnis, dan operasi perusahaan atau institusi kelembagaan, termasuk untuk kunjungan keluarga.
Lebih lanjut Awaluddin mengatakan, kultur budaya yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia pada hari libur keagamaan masih menjadi penggerak sampai akhir tahun ini. “Untuk nataru sendiri pergerakan di bandara milik AP II bisa mencapai 6 juta penumpang. Jadi optimisme untuk menutup tahun ini dengan sebanyak 60 juta penumpang bisa terjadi,” terang Awaluddin.
Ia pun membandingkan pergerakan penumpang pada akhir tahun atau periode Nataru kemungkinan tak akan jauh berbeda dengan periode masa angkutan Lebaran. Awaluddin hanya berharap pada akhir tahun ini varian virus baru Corona tak terjadi dan hal-hal lain yang dapat menjadi pertimbangan pemerintah untuk melakukan pembatasan perjalanan.
Apabila Angkasa Pura II pada tahun 2023 depan bisa melayani sebanyak 71 juta penumpang, maka tingkat pemulihan dianggap sudah membaik. “Itu impact restrukturisasi yang selama ini kami lakukan dapat mempercepat proses pemulihan kita yang sudah berjalan,” papar Awaluddin.
Saat ini trafik penerbangan dan penumpang pesawat juga sudah mulai ramai. “Bali sudah ramai, Yogya dan daerah wisata lainnya juga sama. Itu memberikan optimisme. Kegiatan ekonomi juga masih mendorong kebutuhan transportasi udara,” katanya.
Dengan tumbuhnya trafik penumpang yang terus positif ini tentunya dibarengi dengan kesiapan armada pesawat. Awaluddin mengakui, kini jumlah armada pesawat yang dioperasikan oleh maskapai di Indonesia masih belum maksimal pasca-pandemi. “Tapi ini kan ada proses, mereka memang butuh waktu. Masing-masing maskapai kan sekarang sedang berusaha mencukupkan kebutuhan armada terhadap kebutuhan. Kebutuhan kan memang sangat tinggi,” terang Awaluddin.
Selama Januari-September 2022, jumlah pergerakan penumpang di 20 bandara AP II secara kumulatif mencapai sekitar 44,03 juta penumpang. Angka itu naik signifikan 115,3 persen dibanding periode yang sama tahun 2021 sebanyak 20,45 juta penumpang.
Sepanjang 2022, peningkatan jumlah penumpang pesawat terjadi pada setiap kuartal. Pada Kuartal I 2022, AP II mencatat jumlah penumpang sebesar 11,85 juta penumpang. Kemudian, kuartal II 2022 juga meningkat sebanyak 16,01 juta penumpang, dan kuartal III 2022 tercatat 16,16 juta penumpang.