JAKARTA – PT Angkasa Pura II memutuskan untuk memangkas jumlah bandara internasional yang melayani penerbangan umrah dan haji. Jika sebelumnya ada enam bandara, sekarang jumlahnya dikurangi menjadi tiga bandara saja, yakni Bandara Kertajati di Jawa Barat, Bandara Internasional Kualanamu di Medan, dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang.
“Kami menata ulang bandara berstatus internasional untuk hub umrah dan haji,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, dilansir dari Bisnis. “Sebelumnya, bandara hub umrah dan haji adalah Bandara Selatan Iskandar Muda di Aceh, Bandara Sultan Mahmud Badarudin di Palembang, Bandara Internasional Minangkabau di Padang, Bandara Kualanamu, dan Bandara Soekarno-Hatta. Jumlahnya menjadi enam jika ditambah Bandara Kertajati.”
Dengan berfokus pada tiga bandara tersebut, menurut Awaluddin, pada penerbangan haji tahun depan, Bandara Kertajati paling tidak dapat dimanfaatkan sebagai bandara embarkasi dari Provinsi Jawa Barat. Selama ini, setidaknya ada empat provinsi di sekitar DKI Jakarta yang berangkat ke Tanah Suci melalui Bandara Soekarno-Hatta. “Karena tingginya beban handling Bandara Soekarno-Hatta, bukan tanpa risiko semisal keterlambatan, belum lagi ketidaknyamanan karena begitu padat,” sambung Awaluddin.
Untuk merealisasikannya, dia pun berharap komitmen dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mengaktifkan Tol Cisumdawu. Jika Jalan Tol Cisumdawu tersambung penuh pada akhir tahun ini, penerbangan komersial reguler juga bisa mulai dioperasikan di Bandara Kertajati. Tak hanya itu, perseroan juga telah menyiapkan skenario agar bandara Kertajati masuk ke dalam bandara multisistem bergabung bersama dengan bandara lainnya yang dioperasikan di bawah perseroan.
Sementara itu, Bandara Kertajati telah kembali beroperasi sebagai bandara untuk penerbangan umrah mulai bulan November 2022 ini setelah sempat terhenti akibat pandemi Covid-19. Pada tanggal 20 November 2022 lalu, sebanyak 224 jemaah umrah berangkat dari bandara tersebut menuju Bandara King Abdul Aziz di Jeddah menggunakan pesawat Airbus A330-300 milik maskapai Garuda Indonesia.
Kemudian, pada tanggal 26 November 2022, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, melepas keberangkatan 378 jemaah umrah dari Bandara Kertajati menuju Bandara Madinah menggunakan pesawat Airbus A330-300 milik Lion Air. Jemaah umrah yang berangkat berasal dari sejumlah daerah di Jawa Barat, seperti Cirebon, Indramayu, Kuningan, dan Majalengka, demikian dilansir dari portal Pemerintah Provinsi Jawa Barat.