Jakarta – PT Angkasa Pura (AP) II berhasil mengumpulkan sisa dana penawaran umum obligasi berkelanjutan I tahap II tahun 2020 sebesar Rp957 miliar dari jumlah obligasi yang diterbitkan mencapai total Rp2,25 triliun.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, realisasi penggunaan hasil bersih emisi obligasi sebesar Rp1,28 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari realisasi perseroan yang akan menggunakan Rp32 miliar untuk pembayaran sebagian outstanding pinjaman, Rp450 miliar untuk pembayaran modal kerja dan Rp806 miliar untuk pembayaran capital expenditure.
“Dari realisasi tersebut, perseroan masih memiliki sisa dana hasil emisi obligasi sebesar Rp957 miliar yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembayaran capital expenditure (capex),” demikian bunyi pernyataan pihak AP II, seperti dilansir Investor.id.
Adapun hasil bersih dari obligasi berkelanjutan I tahap II tahun 2020 sebesar Rp2,24 triliun adalah selisih dari hasil emisi Rp2,25 triliun usai dikurangi dengan biaya emisi Rp3,81 miliar. Obligasi berkelanjutan I tahap II tahun 2020 tersebut memiliki 4 seri, yaitu Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp32 miliar dan tingkat bunga tetap 7,80% per tahun berjangka waktu 3 tahun.
Lalu ada Seri B jumlah pokok sejumlah Rp159 miliar dengan tingkat bunga tetap 8,50% per tahun dan jangka waktu 5 tahun. Kemudian untuk Seri C memiliki jumlah pokok sebesar Rp1,6 triliun dengan tingkat bunga tetap 9,10% per tahun, berjangka waktu 7 tahun. Sedangkan Seri D jumlah pokok senilai Rp457 miliar dengan tingkat bunga tetap 9,25% per tahun berjangka waktu 10 tahun.
Pada tahun 2021 ini AP II memiliki target pergerakan sebanyak 45 juta penumpang di 19 bandar udara yang dikelolanya. Jumlah itu tumbuh sebesar 26,7% apabila dibandingkan dengan capaian sepanjang periode 2020 sebesar 35,5 juta penumpang. Kemudian target pergerakan pesawat yang ingin diraih juga tumbuh 32% jadi 543.000 penerbangan. Pada tahun 2020, bandara kelolaan AP II berhasil melayani sebanyak 412.186 pergerakan pesawat.