Jakarta – PT Angkasa Pura (AP) II memfasilitasi dan memamerkan sebanyak puluhan produk dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) asal Provinsi Bangka Belitung di Gerai Nusantara Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, pada Kamis (2/2) kemarin.
Menurut President Director PT Angkasa Pura II, M. Awaluddin, pihaknya ingin Bandara Soetta tidak hanya menjadi tempat naik dan turun pesawat, tetapi juga menjadi pusat perbelanjaan UMKM dari berbagai provinsi di Indonesia. Setidaknya ada 35 gerai UMKM yang mejeng di Gerai Nusantara T3 Bandara Soekarno-Hatta.
“Pada tahun ini Angkasa Pura II menjalankan konsep baru dalam pengembangan UMKM, dimana mitra binaan UMKM mendapat dukungan tambahan untuk promosi dan pemasaran produk secara gratis di Gerai Nusantara yang terletak di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta,” kata Awaluddin, Kamis (2/1), seperti dilansir dari Liputan6.
“Memang pameran di Gerai Nusantara di Terminal 3 ini kami siapkan sebagai wadah UMKM, jadi kami berharap hal-hal seperti ini akan terulang kembali untuk mendukung pemerintah daerah lain agar ikut bergabung,” imbuh Awaluddin.
Oleh sebab itu, ia berharap dengan adanya Gerai Nusantara untuk UMKM di Bandara Soekarno-Hatta ini dapat memperluas pemasaran produk UMKM dari 17 provinsi. Selain itu, diharapkan dapat menaikkan kelas produk dalam negeri di mata wisatawan mancanegara.
“Nantinya juga UMKM ini bakal dikolaborasikan dengan parade budaya yang sudah kita adakan di setiap bulannya di Bandara Soetta, sehingga Bandara Soetta juga bisa sebagai tempat rekreasi yang juga sebagai presentasi Indonesia,” tutur Awaluddin.
Awaluddin menilai, pameran produk UMKM daerah Bangka Belitung ini adalah wujud sinergi dan kolaborasi mitra binaan BUMN supaya semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya para pelaku usaha kecil yang tengah merintis usaha. “Kita bisa memanfaatkan bandara dan terminal khususnya sebagai kolaborasi untuk bergabungnya pelaku ekosistem seperti UMKM, pemerintah daerah, BUMN dan mitra kerja lain,” jelasnya.
“Jadi kami ingin menjadikan bandara ini sebagai tourism hub, bandara ini bukan sebagai tempat datang dan pergi naik pesawat, tapi kami ingin ini jadi sebuah pusat komunitas dan promosi. Ini sejalan dengan program utama holding Aviata, dan bagaimana antar pelaku member holding aviata ada pengelola destinasi manajemen dalam kolaborasi itu,” tandas Awaluddin.