Pemkab Tangerang Bakal Bangun Jalan Tol Kohod – Bandara Soekarno-Hatta

Jakarta Kabupaten (Pemkab) Tangerang bersama sebuah konsorsium berencana untuk segera membangun jalan Kohod – . Dengan adanya jalan tersebut diharapkan dapat memudahkan akses menuju wilayah utara Tangerang ke Bandara Soetta, dan sebaliknya.

Rapat bersama pembahasan pembangunan Jalan Tol Kohod menuju Bandara Soekarno-Hatta - wartakota.tribunnews.com

Rapat bersama pembahasan Jalan Tol Kohod menuju Bandara Soekarno-Hatta – wartakota.tribunnews.com

Adapun konsorsium yang dipercaya untuk menggarap tol tersebut adalah PT Mitra Kerta Raharja yang merupakan BUMD milik Kabupaten Tangerang; PT Agung Intiland, dan PT Bumi Bandara Indah. Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch Maesal Rasyid, rencana pembangunan tol Kohod-Bandara telah dirapatkan. “Rapat perdana hari Selasa, 1 September kami akan bergerak ke tahap berikutnya,” ujar Maesyal, Rabu (2/9), seperti dilansir Tempo.

Lebih lanjut Maesyal menuturkan, Pemkab Tangerang dan konsorsium akan mengkaji secara matang konsep pembangunan jalan tol Kohod-Bandara dengan melibatkan organisasi perangkat daerah. “Detail teknis rencana pembangunan jalan tol Kohod – Bandara ini yang kami intensifkan pembahasan bersama konsorsium,” bebernya.

Akses tol Kohod-Bandara Soetta dinilai sangat dibutuhkan, mengingat pertumbuhan ekonomi dan penduduk di bagian utara Kabupaten Tangerang sangat berkembang pesat. “Pertumbuhan ekonomi dan penduduk terus meningkat akses transportasi menjadi kebutuhan, satu di antaranya akses tol bandara ini,” kata Maesyal.

Tol Kohod – Bandara Soekarno-Hatta mempunyai panjang sekitar 13 km dan dilanjutkan 3 km di wilayah Neglasari, Kota Tangerang. Pihak Pemkab Tangerang pun akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang sehubungan dengan pembangunan tol Kohod – Bandara Soetta.

Tol tersebut nantinya akan mengambil rute Kohod-Pakuhaji-Sepatan Timur-Neglasari. Nilai investasi pembangunan Tol Kohod-Bandara Soetta kabarnya mencapai triliunan rupiah. “Nilai investasi untuk sementara secara kasar berkisar mencapai Rp5 triliun,” jelasnya.