Sambut Acara G20, Tiga Maskapai Tambah Penerbangan Jakarta-Belitung

Tiga dikabarkan akan menambah relasi Jakarta-Belitung untuk menyukseskan kegiatan Development Working Group (DWG) G20 yang digelar pada tanggal 7 sampai 9 September 2022 mendatang di Belitung. Ketiga maskapai tersebut adalah , , dan .

Bandar Udara Internasional H.AS Hanandjoeddin Belitung – inews.id

“Berdasarkan info yang kami terima, maskapai yang menambah penerbangan ada tiga, yaitu Batik Air, Garuda Indonesia, dan AirAsia,” terang Executive General Manager PT Angkasa Pura II Cabang Bandar Udara Internasional H.AS Hanandjoeddin Belitung, Khaerul Assidiqi, dilansir dari Tempo. “Batik Air akan menambah penerbangan ke Belitung mulai 5 September 2022 dan Garuda Indonesia mulai 6 September 2022.”

Ia melanjutkan, Batik Air sementara ini akan menambah satu penerbangan sehari, sedangkan Garuda Indonesia juga satu penerbangan sehari. Sementara itu, untuk maskapai AirAsia, hingga saat ini pihaknya masih melakukan komunikasi intensif terkait penambahan jadwal penerbangan ke Belitung. “AirAsia memang sudah ada pembicaraan, tinggal menunggu proses administrasi saja,” sambung Khaerul.

“Mengenai jadwal penerbangan internasional, saat ini memang masih belum dibuka karena menyangkut regulasi penanganan Covid-19 yang diatur oleh Satgas Covid-19 dan Kementerian Perhubungan,” sambung Khaerul. “Pada prinsipnya kami di bandara siap, tetapi terkait dengan itu (penerbangan internasional), memang ada aturan tersendiri terkait dengan pengendalian Covid-19.”

Tidak hanya maskapai penerbangan, pelaku UMKM di Belitung pun bersiap menyambut gelaran DWG G20 mendatang dengan melatih karyawan mereka berbahasa Inggris. Pelatihan berbahasa Inggris ini diadakan agar para pekerja bisa berkomunikasi sekaligus mempromosikan produk pakaian khas Belitung kepada para delegasi DWG G20.

“Persiapan menyambut G20 ini sudah dimulai sejak September tahun lalu. Dalam perhelatan G20 ini, tim Sepiak Belitung langsung mempersiapkan beragam produk, mulai dari batik motif khas Belitung, produksi busana, ecoprint, souvenir, hingga aneka fesyen lain seperti topi dan tas,” papar pemilik Sepiak Belitong Industri Busana Khas Belitung, Bella, dikutip dari Antara. “Saya bisa memastikan bahasa tidak lagi menjadi kendala bagi Sepiak Belitung untuk berkomunikasi, dalam promosi maupun proses jual-beli produk khas daerah ini.”