Jakarta – Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Bandara Soekarno-Hatta menyiapkan sekitar 250 petugas untuk menyambut kedatangan delegasi G20 dari berbagai negara. Tak cukup sampai di situ, pihak Kantor Imigrasi Bandara Soetta juga menghadirkan berbagai fasilitas guna memperlancar pelaksanaan G20 yang berlangsung tanggal 15-16 November 2022 mendatang di Bali.

Kepala Kantor Imigrasi Bandara Internasional Soekarno Hatta, Muhammad Tito Andrianto (Sumber : www.tribunnews.com)
Menurut Kepala Kantor Imigrasi Bandara Internasional Soekarno Hatta Muhammad Tito Andrianto, persiapan sudah dilakukan untuk menyambut delegasi G20. “Mulai dari personal petugas pemeriksa keimigrasian sampai dengan perangkat mobile unit dan integrasi Aplikasi Perlintasan Keimigrasian (APK) sudah dipersiapkan. Total 250 petugas yang disiagakan ini sudah termasuk petugas yang akan standby secara bergantian di lounge dan counter khusus delegasi G20,” kata Tito pada Tribunnews.
Selain itu, Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta sudah menyiapkan fasilitas khusus seperti lounge VVIP khusus untuk delegasi setingkat menteri. “Lounge G20 khusus untuk delegasi tingkat di bawah menteri dengan pemeriksaan imigrasi yang terintegrasi dengan layanan Bea Cukai dan KKP, konter khusus G20 di area imigrasi,” papar Tito.
Beberapa pekan menjelang KTT G20 di Bali, sudah ada ratusan delegasi G20 yang mulai berdatangan dari berbagai negara lewat Bandara Soetta. Berdasar data Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Soekarno-Hatta, jumlah kedatangan delegasi G20 melalui Bandara Soekarno-Hatta sejak Desember 2021 sampai 25 Oktober 2022 mencapai 388 orang. Para delegasi G20 berasal dari berbagai negara, seperti Jepang, Brasil, Korea Selatan, dan Afrika Selatan.
“Jumlah delegasi yang datang per harinya pun sangat bervariatif, dalam tiga bulan terakhir setidaknya lebih dari seratus delegasi telah tiba di Indonesia melalui tempat pemeriksaan imigrasi (TPI) Soekarno-Hatta. Perlu diingat bahwa fokus pelaksanaan G20 adalah di Bali, oleh karena itu kedatangan delegasi lewat TPI Soekarno Hatta tentu lebih sedikit dibanding yang masuk melalui TPI Ngurah Rai, Bali,” tandas Tito.